
KABAR SAROLANGUN – Di sela kegiatan panen raya padi sawah di areal persawahan kelompok Tani selang rengas, Kelurahan Sarkam, Kecamatan Sarolangun, Rabu (02/11/2022), Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM menyempatkan untuk melakukan diskusi bersama para petani secara tatap muka.
Diskusi bersama ini dilakukan di depan pondok petani di tengah areal persawahan, dengan duduk sama rata, tegak sama tinggi, sehingga diskusipun berjalan dengan baik meskipun sederhana.
Para petani pun secara bergantian menyampaikan beberapa hal kepada pejabat penting di pemerintahan tersebut.
Ketua kelompok Tani Selang Rengas, Suherman mengatakan bahwa Di kelurahan sarkam ini ada hamparan sawah dengan luas 86,9 hektar terdiri dari tujuh kelompok tani dan satu gabungan kelompok tani, dan satu perkumpulan kelompok Petani Pemakai Air (KP3A).
” Disini saya sampaikan bahwa di kelurahan sarkam Rata-rata IP 250 dengan hasil produksi rata-rata 800 ton gabah kering pertahun dan berasnya 6.500 ton pertahun. Kemudian di Sarkam ini juga ada penangkar Asai, dan pasokan benih sampai ke Kecamatan Batang Asai,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Penjabat Bupati Sarolangun beserta forkompinda Sarolangun yang terus memotivasi para petani dalam rangka meningkatkan produksi padi sehingga kesejahteraan petani dan pasokan kebutuhan beras di Kabupaten Sarolangun dapat ditingkatkan.
“Kebetulan saya sudah menjual beras pak, dengan Merk selang rengas. Harapan kami dari petani, agar petani disini mendapatkan bantuan dari pemerintah. Insa Allah memang kami berjuang pak, dan pekerjaan kami memang petani,” katanya.
Senada dengan petani lainnya, Pirdaus selaku Ketua PPPA Kelurahan Sarkam, mengatakan bahwa di areal persawahan sudah ada saluran air primer namun belum sampai ke ambang batas atau embung. Kemudian pihaknya juga dapat bantuan dari balai, berupa bangunan 250 meter bangunan saluran tapi diberbagai tempat.
“Sawah Tadah Hujan, kebanyakan yang kami alami banjir pak karena saluran primer belum selesai, kita dua saluran primer ada di tengah dan di samping ini,” katanya.
Selain itu, petani juga mengeluhkan harga pupuk saat ini yang semakin mahal sehingga petani merasa kesulitan untuk mendapatkan pupuk dan juga obat-obatan berupa insektisida yang dibutuhkan dalam memberantas hama penyakit padi sawah.
“Keluhan kami saat ini harga pupuk yang cukup mahal dan masalah obat-obatan, maka kami harap dinas pertanian mencari solusinya bagi kami,” Kata M. Sofian, Anggota kelompok tani selang rengas lainnya.

Mendengar keluhan dari para petani di Sarkam tersebut, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal mengatakan bahwa dalam persoalan saluran air ini akan ditanggapi oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun tahun 2023 mendatang, bahwa akan ada oplah saluran air seluas 68 hektar.
” Kalau ada pupuk bersubsidi dan insektisida dari Pemerintah Provinsi Jambi agar diinformasikan kepada petani,” katanya.
Selain itu, Kadis TPHP Provinsi Jambi Ir Ahmad Maushul juga menjawab keluhan petani tersebut. Untuk persoalan pupuk, bahwa pihaknya kedepan memiliki program Biosaka, dalam rangka pengurangan penggunaan pupuk kimia.
Cara membuat biosaka ini akan dilakukan melalui bimtek nantinya. Bayangkan saja, dari rumput saja bisa digunakan untuk elitisator merangsang tumbuh padi, sehingga dapat mengatasi pupuk yang mahal.
” Soal saluran primer itu kewenangan dinas PU, kalau saluran tersier itu baru dinas pertanian, dan buatlah profosalnya sampaikan ke dinas pertanian sarolangun tembusan dinas pertanian provinsi Jambi,” katanya.
Usai mendengar jawaban tersebut, para petani pun akan menunggu hasil dari diskusi tersebut yang tentu menjadi harapan besar bagi para petani sehingga dapat meningkatkan produk padi di wilayah Kelurahan Sarkam, Kecamatan Sarolangun.
Penulis : A.R Wahid Harahap